Mufti Mekah Kunjungi Pondok Pesantren Walibarokah, Kediri
Thursday, February 21, 2013
Add Comment
Syech Dr Abdullah Nasri Yahya Al Asiri,
dosen sekaligus Mufti di Ma’had Haram Mekah, (7/04/2011) lalu
mengunjungi Pondok Pesantren Wali Barokah di Kediri. Kunjungan di pondok
pesntren itu, untuk mempererat silaturahim, antara Syech Dr Abdullah
Nasri dan murid-muridnya yang berasal dari Pesantren Wali Barokah
Burengan Kediri.
Ini penghormatan besar bagi Pondok
Pesantren Walibarokah dan LDII. Tak biasanya guru mengunjungi
murid-muridnya sekaligus memberi tausiyah kepada para santri yang
dididik para muridnya itu. Syech Abdullah Nasri juga mengunjungi
beberapa tempat lainnya, semisal kantor DPW LDII di Surabaya, Jawa Timur
dan kantor DPP LDII di Senayan, Jakarta.
Pada Jumat Subuh (08/04/2011), dalam
kuliah umumnya di hadapan ribuan santri, Syech Abdullah Nasri menekankan
pentingnya mencari ilmu dan beramal. Dunia memang sedang bermasalah
dengan moralitas. Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi
dibangga-banggakan, sementara ilmu agama ditinggalkan, umat manusia
mengalami kemerosotan moral sekaligus peradaban. Agar selamat dunia dan
akhirat, umat Islam supaya terus mencari ilmu agama dan mengamalkannya.
Namun, mencari ilmu agama tak semudah
mencai ilmu duniawi. Perlu kesabaran dan ketekunan. Untuk itu Syech
Abdullah Nasri berpesan, hal yang pertama dilakukan dalam mencari ilmu
adalah ikhlas, semata-mata karena Allah, mengharap pahala dari Allah.
“Mencari ilmu tidak untuk pamer, untuk sombong, atau beradu kepintaran,
hanya semata-mata mencari ridho dan pahala dari Allah,” ujar Syech
Abdullah Nasri.
Kedua, ilmu itu harus diamalkan, karena
ilmu tanpa diamalkan akan menjadi hujjah bagi Alloh untuk menyiksa
pencari ilmu tersebut. Selanjutnya sabar, sebab mencari ilmu agama itu
butuh proses yang menuntut kesabaran. Rasa jenuh atau
kesulitan-kesulitan lain harus dihadapi dengan kesabaran. Yang keempat,
taqwallah. Bertaqwa kepada Allah berdasarkan dalil wattaqulloh wa yu’allimukumulloh,
“Bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajari kamu sekalian,”
ujar Syech Abdullah Nasri. Menurutnya dengan bertaqwa kepada Allah, maka
Allah akan memberi ilmu kepada kalian semua.
Syech Dr. Abdullah Nasri Yahya Al Asiri,
menamatkan S1 dan S2 di Universitas Umul Quro di Mekah. Lalu S3
diselesaikan di Universitas Islam Madinah. Kecintaannya terhadap Islam
membuatnya mengambil jurusan Ushul Fiqih, mulai dari tingkat sarjana
hingga doktoral.
Syech Abdullah Nasri menjadi guru di
Ma’had Haram sekaligus sebagai mufti di Ma’had Haram di Mekah. Syech
Abdullah Nasri satu institusi dengan Syech Abdurrahman Sudais, salah
satu imam dan mufti di Masjidil Haram –yang kebetulan memiliki hubungan
saudara dengan istri Syech Abdullah Nasri. Bahkan bila Syech Abdurrahman
Sudais tidak bisa menghadiri berbagai undangan dakwah ke luar negeri,
Syech Abdullah Nasri yang ditunjuk menggantikannya.
Kedatangan Syech Abdullah Nasri ke
Indonesia dalam rangka liburan yang dimanfaatkan untuk berdakwah, dan
mengunjungi murid-murid yang dulu pernah belajar kepadanya di Ma’had
Haram. “Maka kami manfaatkan sekalian untuk tausiah dan mengajar
ilmu-ilmu yang terkait dengan ushul fiqih,” ujar Chriswanto Santoso,
Ketua DPW LDII Jawa Timur sekaligus Ketua DPP LDII. (gB-LC)
0 Response to "Mufti Mekah Kunjungi Pondok Pesantren Walibarokah, Kediri"
Post a Comment